Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

Poligami dalam Injil

Sebelum disampaikan ayat-ayat dari Perjanjian Baru yang mengijinkan poligami, saya pertama kali ingin membuktikan kepada Anda bahwa Yesus saw menghormati hukum-hukum Perjanjian Lama, dan memerintahkan agar pengikutnya (orang Kristen seperti yang mereka kita sebut) untuk mengikuti hukum Perjanjian Lama:

Matius 5:17-18
5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.



Berikut ini ayat-ayat poligami dalam Injil.

Perjanjian Lama

Keluaran 21:10 Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu, pakaiannya dan persetubuhan dengan dia.

2 Samuel 5:13: Daud mengambil lagi beberapa gundik dan isteri dari Yerusalem, setelah ia datang dari Hebron dan bagi Daud masih lahir lagi anak-anak lelaki dan perempuan.

1 Tawarikh
3:1. Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; anak yang kedua ialah Daniel, dari Abigail, perempuan Karmel;
3:2 anak yang ketiga ialah Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur; anak yang keempat ialah Adonia, anak Hagit;
3:3 anak yang kelima ialah Sefaca, dari Abital; anak yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isterinya itu.
3:4 Enam orang lahir bagi dia di Hebron, di mana ia memerintah tujuh tahun enam bulan lamanya; dan tiga puluh tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
3:5 Inilah yang lahir bagi dia di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel,
3:6 lalu Yibhar, Elisama, Elifelet,
3:7 Nogah, Nefeg, Yafia,
3:8 Elisama, Elyada dan Elifelet, sembilan orang.
3:9 Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik. Tamar ialah saudara perempuan mereka.

1 Tawarikh 14:3 Daud mengambil lagi beberapa isteri di Yerusalem, dan ia memperanakkan lagi anak-anak lelaki dan perempuan.

1 Raja-raja
11:1. Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. 

2 Tawarikh 11:21 Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya--ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.

Ulangan 21: 15 "Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai,


Perjanjian Baru

Matius 19:1-12
19:1. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
19:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan mereka di sana.
19:3. Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."


Dalam ayat di atas, kita melihat bahwa Yesus didekati dengan pertanyaan tentang apakah boleh atau tidak boleh bagi seorang pria untuk menceraikan istrinya (Matius 19:3). Yesus segera merujuk ke Perjanjian Lama untuk menjawabnya (Matius 19:4). Ia menyebut Adam dan Hawa, satu pria dan satu wanita. Perjanjian Lama berbicara tentang kisah Adam dan Hawa sebagai satu suami dan satu istri. Namun, Perjanjian Lama yang Yesus rujuk (Matius 19:3) benar mengizinkan poligami.

Juga, ketika seseorang menjadi satu daging dengan istrinya (Matius 19:5-6), ini tidak berarti bahwa manusia tidak dapat menjadi satu daging dengan perempuan lain. Dia bisa menjadi satu daging dengan istri pertamanya, dan satu daging dengan istri kedua, dan satu daging dengan istri ketiga dan seterusnya .... Untuk lebih membuktikan hal ini, mari kita lihat yang berikut ini dari Perjanjian Baru:

Matius 22:23-32
22:23. Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
22:31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:
22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Dalam Matius 22:24-28, orang-orang Yahudi mengacu pada Ulangan 25:5 dari Perjanjian Lama di mana ia menyatakan bahwa jika suami seorang wanita meninggal, dan dia tidak punya anak dari suaminya itu, maka dia harus menikah dengan saudara laki-laki suaminya terlepas apakah dia (saudara laki-laki suaminya) punya istri atau tidak.

Ketika orang-orang Yahudi membawa situasi ini sampai dengan Yesus dalam Matius 22:24-28, Yesus tidak melarang sama sekali bagi janda tanpa anak untuk menikahi adik suaminya (bahkan jika adik suaminya itu ia telah menikah). Sebaliknya, Yesus menjawab mereka dengan mengatakan bahwa kita tidak menikah di surga, dan kita akan menjadi seperti malaikat di sorga (Matius 22:30).


Jadi dengan kata lain, jika Yesus memperbolehkan seorang janda menikah dengan adik mantan suaminya bahkan jika adik mantan suaminya itu telah menikah, maka ini meniadakan klaim orang Kristen bahwa Alkitab melarang poligami . Seorang pria dapat menjadi satu daging dengan lebih dari satu wanita. Dalam kasus Matius 22:24-28, pria dapat menjadi satu daging dengan istrinya, dan satu daging dengan istri almarhum kakak nya. Juga perlu diingat bahwa Keluaran 21:10 memungkinkan seorang pria untuk menikah dengan jumlah perempuan tak terbatas, dan Ulangan 21:15 memungkinkan seorang pria untuk menikahi lebih dari satu istri.
0 Komentar untuk "Poligami dalam Injil"

Back To Top