Strategi dan taktik Islami dalam kehidupan sehari-hari di bidang tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, dan siyasah.

Berfokus pada manajemen (ruang lingkup, waktu, finansial, dan mutu), dan penampilan terbaik alami dari karakter ruhani dan jasmani sesuai ajaran Islam.

~ Hamba Allah ~

Al Hambra, Granada, Andalusia, Spanyol - 1001 Inventions: Muslim heritage in our world. Foundation for Science, Technology, and Civilization

[Islam] Jihad dalam Islam

Oleh: Sami Zaatari

Sesungguhnya di masa kini salah satu dari prinsip Islam yang paling difitnah tak lain adalah Jihad, istilah ini telah terus-menerus diserang dan dilecehkan oleh para misionaris Kristen, kaum sekuler, dan banyak Islamophobes yang anti-Islam seperti Robert Spencer dan sepertinya.


Semua penentang Islam ini mengklaim bahwa Jihad adalah perang Kudus, kekerasan Kudus, hak bagi Muslim untuk pergi dan membunuh warga sipil tak berdosa yang kebetulan non-Muslim, dan tuduhan-tuduhan lain yang terus-menerus.

Sekarang apa kebenaran yang sesungguhnya, apa sebenarnya Jihad itu, apakah Jihad adalah konsep kekerasan dan penindasan, atau sebuah konsep keadilan dan rahmat yang semua orang bisa mengaguminya? Yah ini adalah apa yang kita akan bahas dalam artikel ini, saya akan memberikan pandangan dari Jihad, apa Jihad itu, kapan Jihad itu diperbolehkan, dan bagaimana hal itu seharusnya dilakukan, dengan melakukan semua ini akan memberikan baik Muslim dan tidak-Muslim gambaran yang lebih jelas dan benar dari jihad.


Apa Jihad itu?

Awal yang baik untuk memulai adalah bertanya apa Jihad itu? Apa arti dan kepentingan Jihad? Yah Jihad secara sederhana berarti berjuang, sehingga pada dasarnya adalah berjuang dan perjuangan di jalan Allah. Seorang Muslim yang sedang dalam program untuk berhenti merokok adalah melakukan Jihad, seorang Muslim yang berjuang mengikuti dan melaksanakan program menyembuhkan kecanduan alkohol adalah melakukan Jihad, serta salah satu jenis dari tindakan-tindakan seperti ini adalah jihad!

Apa yang saya sendiri sedang lakukan adalah sebuah jihad, ketika saya menulis ratusan artikel, telah ikut dalam debat publik, dan membayar semua biaya-biaya yang timbul dari semua ini adalah merupakan bentuk sebuah Jihad.

Ada ratusan dan ratusan jenis Jihad, dan salah satu Jihad adalah jihad fisik, ketika seorang Muslim berjuang karena Allah, dan inilah jenis spesifik dari jihad yang terus-menerus diserang dan difitnah.

Jadi untuk memperjelas, Jihad datang dalam segala bentuk, Jihad tidak hanya berarti perang, atau perang suci, atau orang yang sedang dalam pertempuran atau peperangan, ini hanya merupakan salah satu bentuk Jihad. Maka dengan ini mari kita sekarang masuk ke dalam spesifikasi jihad fisik, kita akan membahas ketika seorang Muslim diperbolehkan untuk melakukan Jihad fisik, dan bagaimana dia seharusnya melakukan Jihad ini.


Kapan Jihad fisik dilakukan?

Sesungguhnya benarlah Islam adalah agama sempurna, sebagaimana Allah telah memberitahu kita dalam Al Quran:

QS. 5.3. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Islam adalah agama yang sempurna, memiliki aturan dan peraturan untuk segala sesuatunya, dan ini tidak berbeda dengan ketika masuk ke masalah peperangan, Islam telah menetapkan pedoman yang ketat tentang bagaimana seorang muslim membawa dirinya sendiri dan berlaku selama periode peperangan itu.

Sekarang memang Muslim diijinkan untuk berperang karena Allah, tetapi ketika mereka diperbolehkan untuk melakukannya, dapatkah mereka pergi berperang begitu saja tanpa alasan? Jawabannya adalah TIDAK, dan aturan-aturan untuk itu ada dalam Quran, Quran secara eksplisit mengatakan kepada kita kapan saat kita diizinkan untuk melawan:


QS. 2.190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.


Jadi di sini kami memiliki ketentuan yang jelas untuk ketika umat Islam boleh melawan balik, dan itu adalah ketika Muslim diserang, sehingga ia memiliki hak untuk membela diri dan melawan kembali. Tentunya seseorang tidak dapat mendahului menyerang dengan adanya prinsip ini! Di bagian mana dari ayat yang kita lihat ini ada ajaran yang keji, jahat, atau kekerasan dilakukan secara salah membabi-buta?

Di tempat lain dalam Quran ini pesan yang sama diulang, melawan jika Anda diperangi, kita lihat:


QS. 22.39-40. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,


Sekali lagi kita melihat ketentuan yang jelas tentang kapan jihad fisik dapat dilakukan, yaitu ketika seseorang menyerang Anda, menindas Anda, dan menendang Anda keluar rumah Anda hanya karena agama Anda. Jika tindakan semacam itu dilakukan terhadap seorang Muslim, dan Muslim memiliki kekuatan untuk melawan, maka setiap Muslim memiliki hak untuk melakukannya. Tentunya tidak ada kejahatan dan salah dalam hal itu, jika seseorang datang dan menyatakan perang pada Anda, dan mengajak berkelahi Anda, semua hanya karena iman agama Anda yang dipermasalahkan, maka bisa dipastikan Anda memiliki hak untuk melawan dan membela diri. Ini adalah akal sehat, logika umum, dan bagaimana realitas bekerja, ini adalah apa yang kita sebut keadilan.

Bahkan dua ayat ini adalah ayat pertama dimana umat Islam akhirnya diizinkan untuk melawan, ayat-ayat ini diturunkan setelah kaum muslim telah berhijrah ke Madinah, dan Tuhan akhirnya memberikan hak kepada Muslim untuk melawan penindas kafir yang tinggal di Mekah , orang-orang kafir yang telah memaksa Muslim untuk keluar.

Oleh karena itu Muslim di zaman sekarang harus mengikuti contoh yang sama, menerapkan ayat-ayat dalam cara yang sama di mana ayat-ayat tersebut diterapkan dan dimaksudkan untuk apa, untuk melawan balik ketika seseorang memerangi Anda, menindas Anda, dan menendang Anda keluar dari tanah Anda berdasarkan karena identitas agama Anda.

Islam memang agama damai, tetapi bukan agama para orang-orang pasifis, tetapi tampaknya orang-orang mencampurkan keduanya (salah mengartikan). Setiap kali seorang Muslim mengatakan Islam adalah agama damai, non-Muslim menganggap bahwa yang dikatakan adalah Islam adalah agama pasif, tidak, kita tidak mengatakan yang seperti itu, apa yang kita katakan adalah bahwa Islam tidak untuk menyebabkan Anda mendapat kesulitan, atau untuk membunuh Anda. Namun demikian Islam mengijinkan kaum muslimin untuk berjuang secara fisik, dalam situasi pertahanan diri.

Bahkan akan benar-benar tidak logis dan TIDAK DAMAI jika Islam mengajarkan yang sebaliknya, jika Islam mengatakan JANGAN melawan sama sekali saat Anda tertindas, maka itulah yang akan menjadi definisi sejati mengenai perlawanan terhadap perdamaian, karena apakah kita suka atau tidak, ketika seseorang memungkinkan penindasan dan pembunuhan untuk secara bebas terjadi, maka hal itu hanya akan berlangsung terus-menerus, dan jika Anda tetap diam dan tidak melakukan apa-apa untuk hal itu, Anda menjadi terlibat di dalamnya karena Anda tidak melakukan apapun untuk menghentikannya jika Anda sanggup. Jika ada orang yang datang ke rumah Anda, dan memperkosa salah satu dari keluarga Anda, apakah anda akan diam dan tidak melakukan apa-apa? Tentu saja tidak, jadi mengapa ada yang berbeda ketika ada orang yang menindas dan membunuh kamu di tanah anda sendiri? Tidak ada perbedaan antara keduanya, pasifis tidak memiliki moral yang tinggi, mereka hanya memiliki ideologi yang sangat tidak masuk akal yang kejam, tidak adil, dan melawan perdamaian.

Sedangkan rahmat dan keadilan yang sebenarnya adalah ketika Anda diijinkan untuk melawan balik terhadap tirani dan penindasan, maka itulah definisi keadilan, untuk melawan kejahatan dan untuk sepenuhnya menghancurkan kehajatan itu dan mengganti dengan yang baik dan yang lebih baik. Untuk hal seperti inilah jihad fisik, untuk melawan tirani dan penindasan:


QS. 4.75. Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo'a : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau !"


Sesungguhnya, mengapa Anda tidak memperjuangkan orang tertindas yang berteriak meminta tolong dan keadilan?

Jadi dengan semua ini kita telah melihat kapan saat jihad fisik bisa dilakukan, sekarang mari kita bergerak ke penjelasan bagaimana seorang muslim membawa diri.


Aturan Perang

Sekarang kita tahu bahwa Muslim diijinkan untuk melawan, namun bagaimana seharusnya Muslim untuk melawan, apakah kita diperbolehkan untuk sekedar pergi keluar dan membunuh semua orang yang terlihat? Yah sekali lagi Islam memberikan pedoman yang ketat tentang masalah ini. Kita membaca aturan berikut:


QS. 2.190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.


Kita telah mengutip ayat ini di atas, dan seperti yang Anda lihat, Allah memberitahu umat Islam untuk tidak melanggar batas, ini berarti bahwa umat Islam tidak boleh bertindak seperti orang liar, tidak membunuh kaum wanita dan anak-anak yang tidak bersalah, tidak boleh membunuh orang tua, tidak boleh membunuh siapa pun yang tidak terlibat dalam perang dll. Sebagai mana Nabi Muhammad ajarkan:

HR. Muslim 33.20/3279. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Al Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari Abdullah bahwa dalam salah satu peperangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditemukan jasad seorang wanita, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun melarang pembunuhan wanita dan anak-anak.

HR. Muslim 33.21/3280. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, Seorang wanita didapati telah terbunuh di suatu peperangan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk membunuh wanita dan anak-anak.

Nabi Muhammad juga memberikan perintah berikut untuk Muslim sebelum mereka dikirim keluar untuk menyerang:


HR. Muslim 33.2/3261. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' bin Al Jarrah dari Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; dan dia telah mendikte kami. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim sedangkan lafadznya dari dia. Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mewasiatkan untuk selalu bertakwa kepada Allah, kemudian beliau bersabda: Berperanglah dengan nama Allah untuk menegakkan di jalan Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah kalian dan janganlah kalian menipu (dalam harta rampasan), jangan kalian mengkhianati janji, jangan membunuh seseorang dengan cara yang kejam, dan janganlah membunuh anak-anak. Apabila kalian bertemu dengan musuhmu dari orang-orang musyrik, maka ajaklah mereka kepada tiga hal, apabila mereka mau menerima salah satu dari tiga hal tersebut, maka terimalah mereka dan berhentilah memerangi mereka, setelah itu serulah mereka untuk masuk agama Islam. Apabila mereka mau menerima ajakanmu maka terimalah, setelah itu ajaklah mereka untuk pindah dari kampung halaman mereka ke kampung halaman kaum Muhajirin. Apabila mereka mau menerima ajakanmu tersebut, maka beritahukanlah bahwa mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti kaum Muhajirin. Apabila mereka enggan pindah dari kampung halamannya ke kampung halaman kaum Muhajirin, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka sama dengan orang-orang Arab Muslim lainnya, yang tidak memperoleh sedikitpun harta rampasan perang, kecuali jika mereka ikut berjuang bersama kaum Muslimin lainnya. Jika mereka menolak maka mintalah upeti kepada mereka, apabila mereka mau menyerahkan upeti tersebut kepadamu maka terimalah dan janganlah kamu memerangi mereka, namun jika mereka enggan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah lalu perangilah mereka. Apabila kalian mengepung suatu benteng, lalu orang-orang yang berada di dalamnya meminta keamanan dan jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, maka janganlah kamu penuhi permintaan tersebut. Tetapi jadikanlah merka dalam perlindungan kalian dan perlindungan sahabat-sahabat kalian, sebab resikonya lebih ringan jika kamu harus merusak keamanan kalian dan teman-teman kalian daripada kalian merusak keamanan Allah dan Rasul-Nya. Apabila mereka menghendaki agar ditempatkan pada hukum Allah maka janganlah kalian berlakukan hal itu kepada mereka, yang lebih baik adalah apabila kalian memberlakukan hukuman sendiri, sebab kalian sendiri mungkin tidak akan mengetahui, apakah kalian dapat menegakkan hukum Allah kepada mereka atau tidak. Abdurrahman berkata, Seperti ini atau yang semisalnya. Ishaq menambahkan diakhir haditsnya, dari Yahya bin Adam dia berkata; aku meneyebutkan hadits ini kepada Muqatil bin Hayyan. Yahya berkata, Yaitu bahwa Al Qamah pernah berkata kepada Ibnu Hayyan, katanya; telah menceritakan kepadaku Muslim bin Haisham dari An Nu'man bin Muqarrin dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepadaku Abdush Shammad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku 'Alqamah bin Martsad bahwa Sulaiman bin Buraidah telah menceritakan dari ayahnya dia berkata, Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mendo'akannya dan mewasiatkan kepadanya...lalu dia melanjutkan hadits tersebut semakna dengan hadits Sufyan. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Wahhab Al Farra` dari Al Husain bin Walid dari Syu'bah dengan isnad ini.


Sehingga Anda dapat melihat dari hadits ini, tentara Islam seharusnya membawa dan menguasai diri dengan cara yang sangat baik, tidak merusak jasad orang mati, tidak membunuh anak-anak, dan tidak hanya pergi (berperang) lalu membantai semua yang terlihat.


Kita juga melihat bahwa seorang muslim harus memberikan kepada musuh dua pilihan yang dapat menghindari konflik,


1) musuh masuk Islam, yang memang merupakan pilihan yang sangat bagus, di sini Anda sebagai muslim memberikan kepada orang-orang non-muslim kesempatan untuk datang ke jalan keselamatan, datang ke kebenaran, dan untuk diselamatkan dan memiliki sukacita yang besar di akhirat, apa pilihan yang lebih baik yang mereka inginkan?!


2) Mereka harus membayar jizyah ini, jizyah adalah pajak yang dikenakan pada non-Muslim yang hidup di bawah pemerintahan Islam, jizya yang berlaku untuk negara-negara non-Muslim yang telah dikuasai melalui perang, misalnya jika suatu bangsa menyerang suatu daulah kaum muslimin, dan Muslim melawan dan menang, bangsa musuh akan dipaksa untuk membayar pajak jizya.


Jadi ada dua pilihan yang dapat dipilih musuh, jika mereka menolak keduanya, maka mereka harus diperangi dan ditendang keluar sehingga penindasan mereka berakhir sama sekali.

Aturan lebih lanjut perang juga diberikan oleh Abu Bakar, tangan kanan Nabi Muhammad, dan penguasa Islam pertama yang dinobatkan setelah nabi Muhammad, dia mengatakan hal berikut:


Muwatta Imam Malik Book 021, Nomor Hadis 010.

Bagian: Larangan terhadap Membunuh Perempuan dan Anak di Ekspedisi Militer.

Yahya meriwayatkan padaku dari Malik dari Yahya ibn Said bahwa Abu Bakar as-Siddiq mengirimkan pasukan ke Syam. Dia pergi berjalan-jalan dengan Yazid bin Abi Sufyan yang merupakan komandan dari salah satu batalyon. Dikatakan bahwa Yazid berkata kepada Abu Bakar, "Apakah Anda naik atau aku turun?" Abu Bakar berkata, "Aku tidak akan naik dan Anda tidak akan turun saya berniat agar langkah-langkah ini saya berada di jalan Allah.."

Lalu Abu Bakr menasehati Yazid, "Anda akan menemukan orang-orang yang mengklaim telah benar-benar berserah-diri kepada Allah. Tinggalkan mereka untuk apa yang mereka klaim telah berserah-diri. Anda akan menemukan orang-orang yang telah mencukur tengah-tengah kepala mereka, seranglah apa yang mereka telah dicukur dengan pedang.

"Saya sarankan Anda sepuluh hal | Jangan membunuh wanita atau anak-anak atau orang-orang berumur, orang-orang lemah. Jangan menebang pohon-pohon yang sedang berbuah. Jangan menghancurkan tempat yang dihuni. Jangan menyembelih domba atau unta kecuali untuk dimakan. Jangan membakar sarang lebah dan jangan menggangu mereka. Jangan mencuri dari rampasan perang, dan jangan menjadi pengecut."


Sehingga Anda dapat lihat, umat Islam tidak bertindak seperti orang liar, kaum muslimin bertarung dengan kehormatan, tidak membunuh para wanita dan anak-anak, tidak membunuh orang tua, tidak membunuh mereka yang tidak terlibat, bahkan tidak membunuh serangga! Islam begitu murah hati dengan memberitahu muslim tetap harus menguasai diri dan perhatian bahkan kepada serangga! Dan inikah yang disebut dengan agama terorisme? Maka siapa yang telah berdusta di sini?

Bahkan selama perang seseorang dari musuh dapat datang ke Muslim untuk meminta perlindungan:


QS. 9.6. Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.

Jadi, bahkan selama perang, seorang dari perkemahan musuh bisa datang kepada Muslim untuk mencari perlindungan, dan Muslim membawanya dan memberinya perlindungan.

Sekarang apa tentang tawanan perang, seperti yang kita tahu, selama perang orang ditangkap, jadi bagaimana kita memperlakukan mereka yang datang di bawah kendali kami? Nah Islam memberikan aturan yang ketat sekali lagi, kita membaca:

Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: "When the slave of anyone amongst you prepares food for him and he serves him after having sat close to (and undergoing the hardship of) heat and smoke, he should make him (the slave) sit along with him and make him eat (along with him), and if the food seems to run short, then he should spare some portion for him (from his own share) - (another narrator) Dawud said:" i. e. a morsel or two". 4097. (Translation of Sahih Muslim, The Book of Oaths (Kitab Al-Aiman), Book 015, Number 4096)"

Narrated Al-Ma'rur: "At Ar-Rabadha I met Abu Dhar who was wearing a cloak, and his slave, too, was wearing a similar one. I asked about the reason for it. He replied, "I abused a person by calling his mother with bad names." The Prophet said to me, 'O Abu Dhar! Did you abuse him by calling his mother with bad names You still have some characteristics of ignorance. Your slaves are your brothers and Allah has put them under your command. So whoever has a brother under his command should feed him of what he eats and dress him of what he wears. Do not ask them (slaves) to do things beyond their capacity (power) and if you do so, then help them.' (Translation of Sahih Bukhari, Belief, Volume 1, Book 2, Number 29)"


Kita bahkan tidak boleh memukul mereka:

Abu Mas'ud al-Ansari reported: "When I was beating my servant, I heard a voice behind me (saying): Abu Mas'ud, bear in mind Allah has more dominance over you than you have upon him. I turned and (found him) to be Allah's Messenger (may peace be upon him). I said: Allah's Messenger, I set him free for the sake of Allah. Thereupon he said: Had you not done that, (the gates of) Hell would have opened for you, or the fire would have burnt you. (Translation of Sahih Muslim, The Book of Oaths (Kitab Al-Aiman), Book 015, Number 4088)"


Kami tidak diizinkan untuk memperkosa atau melakukan pelecehan seksual terhadap tawanan wanita:

QS. 24.33-34. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu).


Dan berikut ini dua pernyataan dari dua ulama terkenal Islam:

In our view the man who rapes a woman, regardless of whether she is a virgin or not, if she is a free woman he must pay a "dowry" like that of her peers, and if she is a slave he must pay whatever has been detracted from her value. The punishment is to be carried out on the rapist and there is no punishment for the woman who has been raped, whatever the case. (Imam Maalik, Al-Muwatta', Volume 2, page 734)

"If a man acquires by force a slave-girl, then has sexual intercourse with her after he acquires her by force, and if he is not excused by ignorance, then the slave-girl will be taken from him, he is required to pay the fine, and he will receive the punishment for illegal sexual intercourse." (Imam Al Shaafi'i, Kitaabul Umm, Volume 3, page 253)

Sekarang bagaimana dengan isu tentang perdamaian? Nah Islam memberikan aturan mengenai ini juga, kita lihat:

QS. 2.193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

Jadi jika musuh mengakhiri pertempuran mereka, maka tidak akan ada permusuhan dan Muslim akan menahan diri juga. Ini diulang di tempat lain dalam Al Quran:

QS. 8.61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


Kesimpulan

Jadi teman-teman saya, inilah tentang Jihad , tidak ada yang jahat tentang hal itu, tidak ada barbar, sebagaimana telah kita lihat Jihad Fisik dipenuhi dengan keadilan dan belas kasih, karena Jihad Fisik itu untuk mengakhiri penindasan dan tirani, dan memang semua orang harus memuji doktrin seperti ini.

Sekarang aku tahu beberapa non-muslim yang membaca artikel ini mungkin akan berpikir tentang beberapa ayat lain yang menurut mereka lebih kerasan dan jahat, jika demikian, maka silakan kunjungi artikel berikut ini yang membahas ayat-ayat yang biasa dibawa dari Al-Qur'an yang dianggap sebagai kekerasan:


http://muslim-responses.com/Fitna_Debunked/Fitna_Debunked_
http://muslim-responses.com/Slay_them_Wherever_you_find_them/Slay_them_Wherever_you_find_them_
http://muslim-responses.com/Smite_Their_Necks/Smite_Their_Necks_
http://muslim-responses.com/Crucify/Crucify_
http://muslim-responses.com/Surah_8_/Surah_8_
http://muslim-responses.com/Fighting_those_who_dont_Believe_/Fighting_those_who_dont_Believe_


And Allah truly knows best!

www.muslim-responses.com


Teks asli:

Jihad in Islam


Jihad in Islam
Sami Zaatari

Indeed in today's age one of the most maligned Islamic principle has been none other than Jihad, this term has been constantly attacked and abused by Christian missionaries, Secularists, and your common anti-Islamic Islamophobes such as Robert Spencer and his kind.
All of these opponents of Islam claim that Jihad is Holy war, Holy violence, the right for Muslims to go and murder innocent civilians who happen to be non-Muslims, and the accusations go on and on.
Now what is the truth, what indeed is Jihad, is Jihad a concept of violence and oppression, or is it a concept justice and mercy that all people can admire? Well this is what we will examine in this current article, I shall give an over-view of Jihad, what it is, when it is allowed, and how it's supposed to be done, by doing all of this it will give both Muslims and none-Muslims a more clear and truthful picture of Jihad.

What is Jihad?
A good starting place would be to ask what is Jihad? What does it mean and signify? Well Jihad simply means to strive, or to struggle, so to basically strive and struggle in God's path. A Muslim who goes on a program to stop smoking is doing a Jihad, a Muslim who goes on a program to cure their alcohol addiction is doing a Jihad, any of these sorts of acts is a Jihad!
What I myself am doing is a Jihad, when I write the hundreds of articles, have public debates, and paying for all of these expenses is all considered to be a Jihad.
There are literally hundreds and hundreds types of Jihad, and one of those Jihad's is physical Jihad, when a Muslim fights for the sake of God, and it is this specific type of Jihad that is constantly attacked and vilified.
So to clarify, Jihad comes in all forms, Jihad does not simply mean war, or holy war, or a person going on a battle or a fight, this is simply one form of Jihad. So with that said let us now get into the specifics of physical Jihad, we will discuss when a Muslim is allowed to make a physical Jihad, and how he is supposed to conduct this Jihad.

When can Physical Jihad be done?
Indeed Islam is the perfected religion, as Allah has told us in the Quran:
This day have I perfected your religion for you, completed My favour upon you, and have chosen for you Islam as your religion. (5:3)
Islam is the perfected religion, it has rules and regulations for everything, and this is no different to when it comes to warfare, Islam has laid down strict guidelines on how a Muslim is to carry himself during such a period.
Now indeed Muslims are allowed to fight for the sake of God, but when are they allowed to do so, can they simply go out and fight for no reason? The answer is no, and the rules are found within the Quran, the Quran explicitly tells us when we are allowed to fight:
Fight in the cause of Allah those who fight you, but do not transgress limits; for Allah loveth not transgressors. (2:190)
So here we have a clear stipulation as to when Muslims can fight, and it is when the Muslim himself is attacked, thereby he has a right to defend himself and fight back. Surely one cannot attack such a principal? In what part of that verse do we see any teaching that is vile, evil, or wrongfully violent?
Elsewhere in the Quran this same message is repeated, fight if you are fought, we read:
To those against whom war is made, permission is given (to fight), because they are wronged;- and verily, Allah is most powerful for their aid;- (They are) those who have been expelled from their homes in defiance of right,- (for no cause) except that they say, "our Lord is Allah". Did not Allah check one set of people by means of another, there would surely have been pulled down monasteries, churches, synagogues, and mosques, in which the name of Allah is commemorated in abundant measure. Allah will certainly aid those who aid his (cause);- for verily Allah is full of Strength, Exalted in Might, (able to enforce His Will). (22: 39-40)
Once again we see a clear stipulation of when physical Jihad can be done, which is when a person attacks you,  oppresses you, and kicks you out of your home on account of your religion. If such an act is done against a Muslim, and the Muslim has the power to fight back, then the Muslim has every right to do so. Surely there is no evil and wrong in that, if a person comes and declares war on you, and fights you, all on account of your religious faith, then surely you have a right to fight back and defend yourself. This is common sense, common logic, and how reality works, this is what we call justice.
In fact these two verses were the first verses whereby Muslims were finally allowed to fight, these verses were revealed after the Muslims had emigrated to Madinah, and God had finally given the Muslims the right to fight back against the pagan oppressors who were living in Makkah, the pagans who had forced the Muslims out.
Hence Muslims in the present day must follow this same example, apply the verses in the same manner in which they were applied and meant for, and that is to fight back when someone fights you, oppresses you, and kicks you out of your land based on your religious identity.
Islam is indeed a religion of peace, but it is not a pacifist religion, and people seem to mix the two together. Whenever a Muslim says Islam is a religion of peace, none-Muslims assume were saying that Islam is pacifist, no, we are not saying that, what we are saying is that Islam is not here to cause you trouble, or to kill you. However so Islam does allow the Muslims to physically fight, in a self defence situation.
In fact it would be completely illogical and UN PEACEFUL if Islam had taught the opposite, if Islam had said don't fight back at all while you are oppressed, that would be the true definition of going against peace, because whether one likes it or not, when one allows oppression and murder to freely walk, it will only increase, and by you remaining silent and doing nothing about it, you become complicit in it because you did nothing to stop it when you could have. If someone were to come to your house, and rape your family, would you stop by and do nothing about it? Of course not, so why any different when it comes to a person who is oppressing and killing you off your own land? There is no difference between the two, pacifists have no moral high ground at all, they just have a very illogical ideology which itself is cruel, unjust, and against peace.
True mercy and justice is when you are allowed to fight back against tyranny and oppression, that is the definition of justice, to fight against evil and to completely crush it out  and replace with good and something better. This is what physical Jihad is for, to fight against tyranny and oppression:
And why should ye not fight in the cause of Allah and of those who, being weak, are ill-treated (and oppressed)?- Men, women, and children, whose cry is: "Our Lord! Rescue us from this town, whose people are oppressors; and raise for us from thee one who will protect; and raise for us from thee one who will help!" (4:75)
Indeed, why should you not fight for the oppressed people who are crying for help and justice?
So with all of this we have seen when physical Jihad can be done, now let us move onto explaining how a Muslim is to conduct himself.

Rules of War
Now we know that Muslims are allowed to fight, yet how are Muslims supposed to fight, are we allowed to simply go out and kill everyone in sight? Well Islam yet again gives strict guidelines concerning this issue. We read the following rule:
Fight in the cause of Allah those who fight you, but do not transgress limits; for Allah loveth not transgressors. (2:190)
We have already quoted this verse above, and as you can see, Allah tells the Muslims to not transgress the limits, this means that Muslims should not act like savages, should not kill innocent women and children, should not kill the elderly, should not kill anyone who is not involved in the war etc. As the prophet Muhammad taught:
Bukhari Volume 004, Book 052, Hadith Number 257.

Narrated By 'Abdullah : During some of the Ghazawat of the Prophet a woman was found killed. Allah's Apostle disapproved the killing of women and children.

Bukhari Volume 004, Book 052, Hadith Number 258.

Narrated By Ibn 'Umar : During some of the Ghazawat of Allah's Apostle a woman was found killed, so Allah's Apostle forbade the killing of women and children.

The prophet Muhammad would also give the following commands to Muslims before they were sent out for a raid:

Muslim Book 019, Number 4294:

It has been reported from Sulaiman b. Buraid through his father that when the Messenger of Allah (may peace be upon him) appointed anyone as leader of an army or detachment he would especially exhort him to fear Allah and to be good to the Muslims who were with him. He would say: Fight in the name of Allah and in the way of Allah. Fight against those who disbelieve in Allah. Make a war, do not embezzle the spoils; do not break your pledge; and do not mutilate (the dead) bodies; do not kill the children. When you meet your enemies who are polytheists, invite them to three courses of action. If they respond to any one of these, you also accept it and withold yourself from doing them any harm. Invite them to (accept) Islam; if they respond to you, accept it from them and desist from fighting against them. Then invite them to migrate from their lands to the land of Muhairs and inform them that, if they do so, they shall have all the privileges and obligations of the Muhajirs. If they refuse to migrate, tell them that they will have the status of Bedouin Muilims and will be subjected to the Commands of Allah like other Muslims, but they will not get any share from the spoils of war or Fai' except when they actually fight with the Muslims (against the disbelievers). If they refuse to accept Islam, demand from them the Jizya. If they agree to pay, accept it from them and hold off your hands. If they refuse to pay the tax, seek Allah's help and fight them. When you lay siege to a fort and the besieged appeal to you for protection in the name of Allah and His Prophet, do not accord to them the guarantee of Allah and His Prophet, but accord to them your own guarantee and the guarantee of your companions for it is a lesser sin that the security given by you or your companions be disregarded than that the security granted in the name of Allah and His Prophet be violated When you besiege a fort and the besieged want you to let them out in accordance with Allah's Command, do not let them come out in accordance with His Command, but do so at your (own) command, for you do not know whether or not you will be able to carry out Allah's behest with regard to them.

So as you can see from this hadith, the Muslim army is supposed to conduct itself in a very good manner, not to mutilate bodies, not to kill children, and not to simply go and massacre everyone in sight.

We also see that a Muslim must give the enemies two choices that can avoid a conflict, 1) the enemies come to Islam, which indeed is a great choice, here you have the Muslims giving these none-believers the chance to come to salvation, to come to the truth, and to be saved and have great joy in the hereafter, what better option could these people want?! 2) They should pay the jizya, the jizya is a tax imposed on none-Muslims who are living under Islamic rule, the jizya applies to none-Muslim states that have been captured through war, for instance if a nation attacked the Muslims, and the Muslims fought back and were victorious, the enemy nation would be forced to pay the jizya tax. So there are these two choices the enemies can take, if they refuse both, then they are to be fought and kicked out so their oppression is ended once and for all.

Further rules of war are also given by Abu Bakr, the prophet Muhammad's right hand man, and the first Islamic ruler to come after the prophet Muhammad, he said the following:

Maliks Muwatta Book 021, Hadith Number 010.

Section : Prohibition against Killing Women and Children in Military Expeditions.

Yahya related to me from Malik from Yahya ibn Said that Abu Bakr as-Siddiq was sending armies to ash-Sham. He went for a walk with Yazid ibn Abi Sufyan who was the commander of one of the battalions. It is claimed that Yazid said to Abu Bakr, "Will you ride or shall I get down?" Abu Bakr said, "I will not ride and you will not get down. I intend these steps of mine to be in the way of Allah."

Then Abu Bakr advised Yazid, "You will find a people who claim to have totally given themselves to Allah. Leave them to what they claim to have given themselves. You will find a people who have shaved the middle of their heads, strike what they have shaved with the sword.

"I advise you ten things| Do not kill women or children or an aged, infirm person. Do not cut down fruit-bearing trees. Do not destroy an inhabited place. Do not slaughter sheep or camels except for food. Do not burn bees and do not scatter them. Do not steal from the booty, and do not be cowardly."

So as you can see, the Muslims are to not act like savages, the Muslims are to fight with honour, not killing the women and children, not killing the elderly, not killing those who aren't involved, not even to kill the insects! Islam is so merciful it tells the Muslims to be mindful of even the insects! And this is a religion of terrorism? Who is the one lying here?

In fact during warfare a person from the enemies can even come to the Muslims and ask for protection:

If one amongst the Pagans ask thee for asylum, grant it to him, so that he may hear the word of Allah; and then escort him to where he can be secure. That is because they are men without knowledge. (9:6)

So even during war, a person from the enemy camp can come to the Muslims seeking protection, and the Muslims are to take him in and grant him protection.

Now what about captives of war, as we know, during warfare people are captured, so how are we to treat those who come under our control? Well Islam gives strict rulings yet again, we read:

Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: "When the slave of anyone amongst you prepares food for him and he serves him after having sat close to (and undergoing the hardship of) heat and smoke, he should make him (the slave) sit along with him and make him eat (along with him), and if the food seems to run short, then he should spare some portion for him (from his own share) - (another narrator) Dawud said:" i. e. a morsel or two". 4097.   (Translation of Sahih Muslim, The Book of Oaths (Kitab Al-Aiman), Book 015, Number 4096)"
Narrated Al-Ma'rur: "At Ar-Rabadha I met Abu Dhar who was wearing a cloak, and his slave, too, was wearing a similar one. I asked about the reason for it. He replied, "I abused a person by calling his mother with bad names." The Prophet said to me, 'O Abu Dhar! Did you abuse him by calling his mother with bad names You still have some characteristics of ignorance. Your slaves are your brothers and Allah has put them under your command. So whoever has a brother under his command should feed him of what he eats and dress him of what he wears. Do not ask them (slaves) to do things beyond their capacity (power) and if you do so, then help them.'  (Translation of Sahih Bukhari, Belief, Volume 1, Book 2, Number 29)"

We cannot even beat them:

Abu Mas'ud al-Ansari reported: "When I was beating my servant, I heard a voice behind me (saying): Abu Mas'ud, bear in mind Allah has more dominance over you than you have upon him. I turned and (found him) to be Allah's Messenger (may peace be upon him). I said: Allah's Messenger, I set him free for the sake of Allah. Thereupon he said: Had you not done that, (the gates of) Hell would have opened for you, or the fire would have burnt you.  (Translation of Sahih Muslim, The Book of Oaths (Kitab Al-Aiman), Book 015, Number 4088)"
We are not allowed to rape or sexually abuse the female captives:
Let those who find not the wherewithal for marriage keep themselves chaste, until Allah gives them means out of His grace. And if any of your slaves ask for a deed in writing (to enable them to earn their freedom for a certain sum), give them such a deed if ye know any good in them: yea, give them something yourselves out of the means which Allah has given to you. But force not your maids to prostitution when they desire chastity, in order that ye may make a gain in the goods of this life. But if anyone compels them, yet, after such compulsion, is Allah, Oft-Forgiving, Most Merciful (to them), (24:33)
And here the two statements by two of the top Islamic scholars:
In our view the man who rapes a woman, regardless of whether she is a virgin or not, if she is a free woman he must pay a "dowry" like that of her peers, and if she is a slave he must pay whatever has been detracted from her value. The punishment is to be carried out on the rapist and there is no punishment for the woman who has been raped, whatever the case.  (Imam Maalik, Al-Muwatta', Volume 2, page 734)
"If a man acquires by force a slave-girl, then has sexual intercourse with her after he acquires her by force, and if he is not excused by ignorance, then the slave-girl will be taken from him, he is required to pay the fine, and he will receive the punishment for illegal sexual intercourse." (Imam Al Shaafi'i, Kitaabul Umm, Volume 3, page 253)
Now what about the issue of peace? Well Islam gives rules regarding this as well, we read:
And fight them on until there is no more Tumult or oppression, and there prevail justice and faith in Allah; but if they cease, Let there be no hostility except to those who practise oppression. (2:193)
So if the enemies end their fighting, then there shall be no hostility and the Muslims will hold back as well. This is repeated elsewhere in the Quran:
But if the enemy incline towards peace, do thou (also) incline towards peace, and trust in Allah: for He is One that heareth and knoweth (all things). (8:61)

Conclusion
So this my friends is Jihad, there is nothing evil about it, nothing barbaric, as we have seen Physical Jihad is filled with justice and mercy, it is to end oppression and tyranny, and indeed all people should praise such a doctrine.
Now I know some none-Muslims who are reading this article will probably be thinking about some other verses which they think are violent and evil, if so, then please visit the following articles which address the commonly brought up verses from the Quran which are supposedly violent:
And Allah truly knows best!



http://muslim-responses.com/Jihad/Jihad_
0 Komentar untuk "[Islam] Jihad dalam Islam"

Back To Top